Kursus Menjahit, Pola Baju, Cara Membuat Baju, Cara Membuat Pola Baju, Cara Menjahit Baju, Cara Menjahit Baju Anak, Pola Baju Anak, Pola Baju Wanita, Kursus Jahit, Bikin Baju Sendiri

Loading...

≈ Alur atau Hasil Jahitan pada Mesin Over Lock (Obras)

Loading...

Pada proses garmen, proses menjahit pakaian menggunakan mesin jahit single needle dan double needle, dengan dilengkapi mesin bantu sewing berupa mesin obras, mesin bartack, mesin pasang kancing, dan mesin lubang kancing. Untuk mengetahui hasil jahitan dari proses garmen, dapat diketahui dari susunan benang yang terpasang pada mesin-mesin penjahitan. Oleh karena itu, untuk dapat mengindentifikasi secara benar maka memerlukan pengetahuan khusus pemasangan benang pada mesin-mesin penjahitan. Di bawah ini adalah susunan benang pada mesin-mesin penjahitan.

Susunan Benang dan Pemasangan Benang pada Mesin Obras

Pada gambar di bawah ini, menunjukkan susunan benang pada mesin overlock (obras).


Susunan Benang pada Mesin Over Lock/Obras

Keterangan gambar :
  • Benang 1 dan 2, menunjukkan Over looper (pembentuk loop atas)
  • Benang 3 dan 4, menunjukkan Over lock (jarum over lock/obras)
  • Benang 5, menunjukkan Under lopper (pembentuk loop bawah)
Urutan Pemasangan Benang Overlock/Obras

  1. Pemasangan benang over lock 1 dan 2 (Right - Left)
    Untuk mengganti benang pada over locker, maka benang dicabut dari jarum. Benang dipotong pada tempatnya dan diganti dengan warna yang diinginkan. Benang yang baru diikat pada benang yang telah ada pada mesin dan ditarik secara perlahan, sementara tension disc dilonggarkan agar benang dapat lepas tanpa hambatan. Yakinkan bahwa benang telah aman dan mempunyai simpul-simpul yang cukup kecil sehingga dapat melewati looper. Pemasangan benang over lock dimulai dari looper ke-1.

    Pemasangan Benang Over Lock 1 dan 2 pada Mesin Obras
  2. Pemasangan benang over lock 3

    Pemasangan Benang Over Lock 3 pada Mesin Obras
  3. Pemasangan benang safety stitch – benang 4
    Jeratan dihasilkan oleh mesin jahit yang berkelanjutan dari dua baris paralel jahitan yang terpisah, dalam jarak tertentu. Satu baris overedge (jeratan), baris lainnya adalah jahitan, yang berarti benang ganda. Jahitan ini digunakan untuk :
    • Menggabungkan keliman garmen-garmen rajutan
    • Menggabungkan keliman pada pakaian renang
    • Keliman belakang girdles dan pakaian dalam
    • Menggabungkan dan menyempurnakan keliman pada pakaian olahraga dan pakaian kerja
    • Menggabungkan dan menyempurnakan keliman pada garmen yang mudah kusut
    • Jahitan penutup (finish) untuk pinggiran kain
      Formasi jahitan, ukuran, potongan dan jarak beragam sesuai dengan mesin-mesin yang berbeda. Penambahan kampuh ditujukan agar supaya jahitan tidak slip.
  4. Pemasangan benang safety stitch – benang 5
    Bagian jeratan pengaman terbuat dari dua helai benang, dan untuk menjahit bagian ini, maka dijahit dari arah kanan ke kiri. Diagram di bawah ini menunjukkan area threading (bagian untuk pemasangan benang) untuk safetych dan overlock. Pada tahap ini jarum underlooper, overlooper, dan overlock. Bagian yang perlu dipasang benang untuk pembentukan jeratan pengaman adalah :
    • Chain needle (jarum rantai)
    • Chain looper (pembentuk rantai loop)
    Area Threading (Bagian Pemasangan Benang) untuk safetytch dan overlock
    Pemasangan Benang Safety Stitch (Benang 4 & 5)

Loading...
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : ≈ Alur atau Hasil Jahitan pada Mesin Over Lock (Obras)